Barcelona, salah satu raksasa La Liga Spanyol, terkenal dengan strateginya dalam mempertahankan pemain bintangnya dengan klausul rilis yang sangat tinggi. Baik pemain yang didatangkan dengan biaya transfer besar atau secara gratis, seperti Ilkay Gundogan yang direkrut tanpa biaya transfer namun dilengkapi dengan klausul rilis sebesar 400 juta euro. Sementara itu, Robert Lewandowski, yang dibeli dengan mahar besar, juga memiliki klausul rilis mencapai 500 juta euro.
Strategi Barcelona dalam menetapkan klausul rilis tidak hanya berlaku pada pemain berpengalaman, tetapi juga pada para pemain muda berbakatnya. Terdapat lima pemain muda Barcelona yang klausul rilisnya mencapai angka fantastis, yaitu 1 miliar euro.
Baca juga: Desas-Desus Kepindahan Casemiro dari MU
Pedri
Pemain muda yang mencuri perhatian sejak 2021, Pedri, diberi kontrak baru dengan klausul rilis 1 miliar euro, menjadikannya hampir mustahil untuk direkrut oleh klub lain sebelum kontraknya berakhir pada 2026.
Gavi
Mengikuti jejak Pedri, Gavi, produk akademi Barcelona, mendapatkan kontrak baru hingga 2026 dengan klausul serupa, 1 miliar euro, menunjukkan kepercayaan besar Barcelona terhadap talentanya.
Lamine Yamal
Pemain muda berusia 16 tahun ini baru-baru ini mendapatkan kontrak empat tahun dengan nilai 1 miliar euro, sebuah langkah untuk memastikan masa depannya bersama klub.
Ronald Araujo
Sejak menembus tim utama pada 2020/21, Araujo telah menjadi andalan di lini pertahanan Barcelona. Kontraknya yang diperpanjang hingga 2026 juga termasuk klausul dengan nilai 1 miliar euro.
Ansu Fati
Sebelum munculnya Pedri dan Gavi, Ansu Fati sudah lebih dulu menarik perhatian sebagai produk La Masia. Kontrak barunya pada Oktober 2021 berlaku hingga 2027 itu mempunyai nilai klausul Rp16 triliun.
Klausul yang ditetapkan Barcelona ini tidak hanya menunjukkan nilai mereka terhadap pemain-pemain ini tetapi juga membentuk sebuah penghalang bagi klub lain yang berminat. Namun, hal ini juga berpotensi mempengaruhi karier pemain seperti Ansu Fati, yang cederanya membatasi kontribusinya di Barcelona dan akhirnya berpindah ke Brighton. Strategi ini menunjukkan bagaimana Barcelona berusaha keras untuk mempertahankan talenta-talenta terbaiknya, sambil juga menimbulkan pertanyaan tentang mobilitas pemain di pasar transfer yang semakin kompleks.