Jose Mourinho yang saat ini kembali berstatus bebas setelah berpisah dengan AS Roma, kembali dikaitkan dengan Manchester United.
Di podcast ‘obi One’, ia menyuarakan ketidakpuasan terhadap beberapa individu di klub yang, menurutnya, menghalangi kemajuan. Dengan kritik terbuka terhadap struktur internal dan pemain, Mourinho menunjukkan keberanian tipikalnya dalam menyalahkan elemen lain saat menghadapi kegagalan.
Kepindahannya dari AS Roma diwarnai oleh keluhan tentang keterbatasan dana, menambah panjang daftar klub yang telah memutus hubungan dengannya. Namun, pengalaman dan kemampuan Mourinho dalam mencapai hasil jangka pendek mungkin menjadi aset berharga untuk United, yang sedang mencari transformasi cepat di bawah era baru pemiliknya, INEOS.
Baca juga: Manchester United: Transformasi Squad dan Kebijakan Transfer Januari 2024
Waktunya Reuni Untuk Mourinho?
Selama masa kepelatihannya di United, Mourinho bekerja di bawah Ed Woodward, yang saat itu memegang kendali penuh atas kebijakan transfer tanpa adanya direktur olahraga.
Woodward sering dikritik karena pengelolaan anggaran yang tidak efisien, yang didukung oleh keluarga Glazer. Mourinho, yang telah membawa United ke posisi kedua di Liga Primer dan memenangkan beberapa trofi, tetap bangga dengan pencapaiannya di klub tersebut.
Namun, ia merasa terhambat oleh kurangnya dukungan dan pengetahuan dari orang-orang di atasnya. Kesuksesannya di United, menurutnya, dilakukan di tengah tantangan besar.
Meskipun United mengalami masa-masa sulit di bawah Mourinho, dukungan dari penggemar dan pemain tetap kuat, menunjukkan kekuatan karakter yang ia bawa ke klub.
Mourinho Sebagai Jawaban Jangka Pendek?
Kehadiran Sir Jim Ratcliffe, yang baru-baru ini membeli 25 persen saham United, membawa harapan baru bagi masa depan klub. Ratcliffe menegaskan ambisi untuk membawa United kembali ke puncak sepak bola dunia.
Sementara itu, Omar Berrada bertindak sebagai kepala operasi sepak bola guna merevisi kebijakan rekrutmen. Nampaknya United siap untuk memulai era baru.
Mourinho, yang tertarik untuk bekerja dengan manajemen baru, bisa menjadi sosok yang membawa stabilitas dan semangat kemenangan ke Old Trafford. Gaya bermainnya yang konservatif mungkin tidak sesuai dengan tren sepak bola modern. Namun kemampuannya untuk meraih hasil jangka pendek dan pengalaman di turnamen besar bisa menjadi nilai tambah bagi United di masa transisi ini.