Leonardo Bonucci, bek veteran Italia, hampir saja membuat langkah signifikan dalam karirnya dengan bergabung ke Manchester City pada tahun 2016. Berada di bawah sorotan Pep Guardiola, Bonucci menjadi target penting bagi The Citizens, yang siap mengucurkan dana fantastis hingga 100 juta pounds untuk mengamankan jasanya. Angka ini, bahkan di era sepak bola modern, dianggap sangat signifikan, terutama untuk seorang bek.
Meski prospek bergabung dengan salah satu klub terkemuka di Inggris dan bermain di bawah asuhan pelatih berkelas dunia seperti Guardiola terbuka lebar, Bonucci, yang saat itu bermain untuk Juventus, memilih untuk tetap setia kepada klub Italia tersebut. Kecintaannya terhadap Si Nyonya Tua menjadi alasan utama ia menolak tawaran yang bisa mengubah jalannya karirnya. Juventus sendiri, menghargai kontribusinya dan tidak bersedia melepas sang pemain, meskipun ditawari jumlah yang sangat besar.
Baca juga: Baru Pulang, Fabio Carvalho Akan Dipinjamkan ke Southampton
Bonucci Lebih Memilih Juventus
Dalam wawancara dengan The Sun, Bonucci membuka tentang perasaannya dan keputusan yang ia buat. Menurutnya, berada di bawah bimbingan Guardiola adalah impian banyak pemain, termasuk dirinya, karena yakin bahwa pelatih tersebut bisa meningkatkan kualitas permainannya. Namun, kenyataan bahwa ia telah memenangkan banyak trofi bersama Juventus, termasuk Euro 2020 bersama tim nasional Italia, menjadi bukti bahwa ia tidak menyesali keputusannya.
Selanjutnya, ketika Guardiola harus mencari alternatif lain, John Stones menjadi pilihannya. Stones, dengan gaya bermain yang serupa dengan Bonucci, akhirnya menjadi pilar penting dalam pertahanan Manchester City.
Sementara itu, Bonucci sendiri mengalami perjalanan karir yang menarik pasca hampir pindah ke Manchester City. Pada September 2023, ia membuat keputusan mengejutkan dengan meninggalkan Juventus dan bergabung dengan Union Berlin di Bundesliga. Namun, petualangan barunya di Jerman tampaknya tidak berjalan sesuai harapan, dan dalam waktu singkat, ia dikabarkan ingin kembali ke Italia, dengan AS Roma disebut-sebut sebagai tujuan potensialnya.
Namun, kemungkinan kepindahan ini terhambat oleh reaksi dari para penggemar Roma, yang memiliki hubungan yang kurang baik dengan Juventus, klub yang lama dibela Bonucci. Meskipun demikian, spekulasi dan diskusi tentang masa depannya terus berlangsung, menyoroti betapa menariknya dinamika transfer dalam sepak bola.